Selasa, 17 September 2019

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong

Karangbong - Pajarakan - Probolinggo - Jawa Timur - Indonesia

Manaqib Sayyidi Syaikhona KH. Muhammad Hasan Genggong

Profil KH.Muhammad Hasan Bin Syamsuddin Bin Qoiduddin Al-Adzmatul Khan Al-Jawi
Nama Lengkap         : KH.Muhammad Hasan Al-Jawi
Nama Masa Kecil      : Non Ahsan Bin Syamsuddin
Nama Akrab Panggilan : Kyai Hasan Sepuh Genggong
Tempat,Tanggal Lahir : Probolinggo,27 Rajab 1259 H
Tempat,Tanggal Wafat : Probolinggo,11 Syawal 1374 H
Alamat Asal         : Desa Sentong Kecamatan Krejengan Kabupatrn Probolinggo
Alamat Tinggal       : Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo

Kabupaten Probolinggo Tampaknya Memiliki Cendikiawan Muslim Sejak Puluhan Tahun Lamanya. Berdirinya Beberapa Pondok Pesantren Sebagai Pusat Kajian Keagamaan Merupakan Manifestasi Penyebaran & Dakwah Ajaran Islam Oleh Para Cendikiawan Muslim Tersebut. Hal Ini Adalah Sebagai Tindak Lanjut Dari Tradisi Sebelumnya Yang Diajarkan & Disebar Luaskan Juga Dipopulerkan Oleh Para Dewan Wali Songo Seperti ;
1. Syeikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik),
2. Syeikh Maulana Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel),
3. Syeikh Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang),
4. Syeikh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri),
5. Syeikh Maulana Syahid Abdurrahman (Sunan Kalijaga)
6. Syeikh Maulana Abdul Hasyim / Qasim (Sunan Drajat)
7. Syeikh Maulana Jakfar Shadiq (Sunan Kudus),
8. Syeikh Maulana Umar Syahid (Sunan Muria),
9. Syeikh Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan G.Jati).

Tidak Heran Apabila Di Wilayah Kabupaten Probolinggo Termasuk Salah Satu Wilayah Yang Populer Dengan Adanya Kontribusi Daripada Para Cendikiawan Muslim. Salah Satunya Adalah Al-Arifbillah Al-Qutub Arrabbani Asshamadani Hadratus Syeikh KH.Muhammad Hasan Bin Syamsuddin Bin Qoiduddin Al-Adzmatul Khan Al-Jawi Genggong. Seorang Ulama' Yang Termasyhur Sederhana, Alim Allamah,Cerdas,Ramah Tamah,Suka Menolong, Tawadhu',Budi Pekerti (Akhlaq Yang Luhur),Muballigh, Tokoh Agama Dan Juga Tokoh Pengarang Kitab Nadzham "Safinatun Najah" & Beberapa Kitab-Kitab Yang Lainnya Guna Untuk Pembelajaran Bagi Masyarakat Dalam Memperdalam Ilmu Agama Islam Pada Saat Itu. Beliau Lahir Di Probolinggo 27 Rajab 1259 H / 1840 M. Nama Asli Beliau Adalah KH.Muhammad Hasan,Namun Dikalangan Masyarakat Umum Akrab Memanggilnya Dengan Sebutan Kyai Hasan Sahaja. Panggilan Kyai Hasan Tersebut Sangatlah Populer Sampai Masyarakat Nyaris Tidak Mengetahui Nama Lengkapnya. Namun Sewaktu Beliau Masih Kecil Biasa Akrab Dipanggil Non Ahsan, Nama Hasan Dan Ahsan Tersebut Sudah Akrab Dipanggil Dari Masa Kecilnya. Tapi Di Masa Tuanya Beliau Akrab Dengan Sebutan Kyai Hasan Sepuh Genggong,Dan Dikalangan Para Ulama' Dan Para Kyai (Masyayikh) Beliau Mendapatkan Julukan Dan Sebutan Syeikh.Namun Yang Lebih Terkenal Beliau Akrab Dengan Panggilan Kyai Hasan Sepuh Genggong Oleh Kalangan Banyak Masyarakat,Sehingga Sebutan Kyai Hasan Sepuh Genggong Terus Digunakan Sampai Sekarang,Untuk Menceritakan Masa Hidupnya (Manaqib Beliau). Nama Kyai Muhammad Hasan Dicantumkan Lengkap Pada Kitab Karangannya Yang Dicetak Saat Ini,Dan Tidak Menggunakan Nama Panggilan Ataupun Sebutan Lagi.

KH.Muhammad Hasan Lahir Dari Seorang Pasangan Yang Sangat Sederhana,Terhormat Dan Mulia Yaitu Ayahandanya Yang Bernama Hadratus Syeikh KH.Syamsuddin (Kyai Miri) Dan Dari Seorang Ibundanya Yang Bernama Hadratus Syeikhah Nyai Hajjah Khadijah (Nyai Miri). Mata Pencaharian KH.Syamsuddin (Kyai Miri) Adalah Mencetak Genting Dimana Hasilnya Untuk Keperluan Keluarga Dan Sebagian Untuk Keperluan Sosial. Sebelum KH.Muhammad Hasan Ada Dalam Kandungan Ayah Beliau KH.Syamsuddin Bermimpi Bahwa Istrinya Yaitu Nyai Hajjah Khadijah Sedang Merenggut Bulan Purnama Dan Kemudian Melahap Sampai Habis Bulan Tersebut,Beberapa Hari Kemudian Nyai Hajjah Khadijah Hamil Dan Sembilan Bulan Kemudian Melahirkan Seorang Anak Laki-Laki Yang Mereka Diberikan Nama Muhammad Hasan Atau Yang Biasa Dipanggil Ahsan Bin Syamsuddin.
KH.Muhammad Hasan Ditinggalkan Oleh Ayahandanya Pada Waktu Beliau Masih Kecil Sehingga Sang Ibundanya Yang Harus Berjuang,Mendidik Dan Menggembleng Beliau.

Pada Masa Kecil Dan Remajanya,Syeikh Hasan Menempuh Beberapa Pendidikan Diantaranya Adalah Ketika Waktu Masih Kecil Beliau Berada Di Pondok Pesantren Sentong Dibawah Asuhan Ayahandanya Tercinta KH.Syamsuddin. Beliau Belajar Dari Kecil Sampai Berumur 14 Tahun. Hubungan Dengan Keluarga Juga Baru Dimulai Diumur 14 Tahun. Kemudian Beliau Melanjutkan Pendidikannya Di Pondok Pesantren Sukonsari Pojontrek Pasuruan Dibawah Asuhan KH.Muhammad Tamim. Tidak Cukup Lama Dalam Pesantren Sukonsari,Kemudian Beliau Menngabdikan Dirinya Di Pondok Pesantren Bangkalan,Dibawah Bimbingan Hadratus Syaikhona KH.Muhammad Kholil. Di Pesantren Itulah Beliau Menggembleng Dirinya Serta Memperdalam Semua Ilmu Agama Selama 32 Tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar