Minggu, 25 Agustus 2019

Manaqib Sirah Sayyid Arif Abdurrahim Basyaiban
( Mbah Arif Segoropuro )
Sang Babat Kawasan Pesisir Selatan Pulau Jawa
Segoropuro - Rejoso - Pasuruan - Jawa Timur

Sayyid Arif Abdurrahim Basyaiban Adalah Putra Dari Seorang Saudagar ( Muballigh ), Asal Arab Yaman Selatan Yaitu Sayyid Abdurrahman Bin Umar Bin Muhammad Bin Ahmad Bin Al-Imam Syeikh Abu Bakar Basyaiban Al-Husaini Al-Yamani. Sayyid Arif Abdurrahim Bermarga ( Fam ) Basyaiban Karena  Mencantumkan Nama Dari Seorang Kakeknya Yaitu Al-Imam Syeikh Abu Bakar Basyaiban. Syeikh Abu Bakar Basyaiban Mendapatkan Gelar " Basyaiban " ( Beruban ), Karena Ada Kisah Yang Menarik Dan Unik Dibalik Julukannya Itu. Suatu Ketika, Syeikh Abu Bakar Yang Masih Waktu Itu Masih Tergolong Pemuda Yang Menghilang. Sejak Itu Ia Tak Muncul - Muncul. Al-Hasil, Ia Ber - Uzlah ( Riyadlah ) Untuk Mendekatkan Diri Kepada Sang Maha Kuasa ( Allah Azza Wa Jalla ). Baru Setelah Sekitar 30 Tahun Lamanya, Syeikh Abu Bakar Muncul Kembali Ke Tarim Hadramaut Yaman. Ia Tetap Tampak Muda, Tetapi Anehnya, Rambutnya Putih, Tak Satupun Ada Yang Hitam. Ia Seperti Berambut Salju, Sejak Masa Itulah Masyarakat Banyak Menjulukinya Dengan Sebutan " Syaiban " ( Beruban ). Sayyid Abdurrahman Masih Tergolong Cicit Syeikh Abu Bakar Basyaiban. Ia Putra Sulung Sayyid Umar Bin Muhammad Bin Ahmad Bin Syeikh Abu Bakar Basyaiban. Lahir Pada Abad Ke 16 Masehi / 10 Hijriyah Dikota Tarim Hadramaut Yaman Selatan. Perkampungan Sejuk Yang Terkenal Dengan Sebutan " Kota Para Wali & Ulama' " / Gudang Para Waliyullah.

Dalam Masa Perantauannya Ke Nusantara, Tepatnya Di Pulau Jawa, Sayyid Abdurrahman Memilih Bertempat Tinggal Di Cirebon Jawa Barat. Beberapa Waktu Kemudian, Ia Mempersunting Putri Sulthan Maulana Syarif Hasanuddin ( -+ 1570 M ). Putri Bangsawan Tersebut Masih Ada Keturunan Dari Rasulullah SAW. Ia Bernama Syarifah Khadijah, Cucu Dari Sulthan Maulana Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ). Dari Pasangan Kedua Tersebut, Melahirkan 3 Putra ;

1. Mbah Sayyid Sulaiman Basyaiban Betek Mojoagung,
2. Mbah Sayyid Arif Abdurrahim Segoropuro Pasuruan,
3. Mbah Sayyid Abdul Karim.

Mewarisi Ketekunan Dan Kegigihan Daripada Leluhurnya Didalam Berdakwah, Keluarga Ini Menyebarkan Ajaran Islam Di Pulau Jawa. Tak Jauh Dengan Apa Yang Telah Dilakukan Oleh Sulthan Maulana Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ) Di Cirebon Jawa Barat. Pengaruh Dan Ketekunan Mereka Dalam Berdakwah Membuat Penjajah Belanda Khawatir. Sayyid Arif Abdurrahim Dalam Berkelana ( Menuntut Ilmu ) Maupun Hal Berdakwah Tidak Lepas Dari Seorang Saudaranya Yang Bernama Sayyid Sulaiman Basyaiban Mojoagung. Tempat Mereka Berdakwah Pertama Ialah Daerah Krapyak Pekalongan Jawa Tengah. Lalu Berkelana Ke Kota Solo, Dari Sinilah Mereka Terkenal Dengan Banyak Kesaktiannya ( Karomah ), Hingga Pada Suatu Ketika Seorang Ratu Mataram Solo Merasa Iri Terhadap Mereka. Dikota Ini Pula Mereka Berpencar, Jika Sang Kakak ( Sayyid Sulaiman ) Pergi Ke Surabaya Tepatnya Di Ampel Denta, Sedangkan Sang Adik ( Sayyid Arif Abdurrahim ) Memilih Untuk Menetap Di Solo Jawa Tengah.

Sayyid Sulaiman Kemudian Berguru Pada Santri - Santrinya Mbah Sunan Ampel ( Raden Ahmad Rahmatullah ). Tak Lama Kemudian, Kabar Keberadaan Sayyid Sulaiman Akhirnya Sampai Ke Telinga Ratu Mataram Solo Jawa Tengah. Lalu Sang Ratu Mengirim Beberapa Utusan Ke Surabaya Tepatnya Di Ampel Denta, Untuk Memanggilnya. Salah Satu Utusan Itu Adalah Sayyid Arif Abdurrahim Basyaiban, Adik Kandungnya Sendiri. Sesampainya Di Ampel, Sayyid Arif Abdurrahim Sangat Terharu Karena Bertemu Kembali Dengan Sang Kakak Tercinta ( Sayyid Sulaiman Basyaiban ). Dan Setelah Itu Sayyid Arif Abdurrahim Memutuskan Untuk Tidak Kembali Lagi Ke Mataram Solo, Karena Memilih Untuk Belajar Kepada Para Santri - Santrinya Raden Ahmad Rahmatullah ( Mbah Sunan Ampel ) Bersama Sayyid Sulaiman Basyaiban.

Setelah Belajar Di Ampel Surabaya, Kakak Beradik Pergi Ke Pasuruan Untuk Melanjutkan Belajar Kepada Syeikh Sayyid Sholeh Azmatkhan Al-Bantani ( Mbah Sholeh Semendi ) Di Desa Segoropuro Rejoso Pasuruan. Syeikh Sayyid Sholeh Adalah Seorang Ulama' Asal Banten Jawa Barat, Yang Menyebarkan Agama Islam Di Kawasan Pasuruan Pada Abad Ke 17 Masehi. Lepas Dari Itu, Sayyid Sulaiman Memilih Tempat Tinggal Di Desa Kanigoro Pasuruan. Hingga Ia Mendapat Julukan Pangeran Kanigoro Dan Juga Penasehat Agung Dari Pangeran Untung Suropati Pasuruan. Pangeran Untung Suropati Adalah Tokoh Nasional Dan Tercatat Sebagai Pahlawan Yang Berjasa Mengusir Penjajah Belanda Di Nusantara. Melihat Kecerdikan Dari Keduanya, Membuat Gurunya Syeikh Sayyid Sholeh Adzmatkhan Al-Bantani Tertarik Untuk Menjadikan Menantunya.

Namun Sayyid Sulaiman, Diminta Untuk Kembali Ke Cirebon Jawa Barat Oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Karena Kala Itu Terjadi Pertempuran Sengit Antara Sultan Ageng Tirtayasa Dengan Sultan Haji Tepatnya Di Tahun 1681 - 1683 Masehi. Sedangkan Sayyid Arif Abdurrahim Diminta Oleh Sang Gurunya Syeikh Sayyid Sholeh Adzmatkhan Al-Bantani, Untuk Tetap Di Pasuruan Dan Membantu Dalam Hal Menyebarkan Agama Islam. Dari Sinilah Terbentuk Beberapa Sentra Besar Yang Berpengaruh Di Dalam Berdakwahnya Beliau. Seperti Berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Sidoresmo Surabaya, Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, Pondok Pesantren As-Shiddiyah Jember. Kini Pesantren - Pesantren Itu Masih Ada, Dibawah Pendiri Dan Pengasuh Yang Masih Bergaris Keturunan Dari " Sayyid Sulaiman Basyaiban & Sayyid Arif Abdurrahim Basyaiban ". Untuk Terus Menjaga Kemilau Fajar Penyebaran Ajaran Islam Yang Telah Dirintis Oleh Beliau Berdua.

Sayyid Sulaiman Basyaiban, Sayyid Arif Abdurrahim Basyaiban & Sayyid Abdul Karim Basyaiban, Tercatat Keturunan Sayyiduna Habibuna Wa Maulana Nabi Muhammad SAW, Dari Sayyidatuna Hababana Fatimah Az-Zahra Dengan Sayyiduna Al-Imam Ali Bin Abi Thalib KWH. Baik Dari Jalur Ayahnya Maupun Dari Jalur Ibunya, Berikut Geneloginya :

Dari Jalur Ayahnya ;


Sayyid Sulaiman, Sayyid Arif Abdurrahim , Sayyid Abdul Karim
Bin
Sayyid Abdurrahman
Bin
Sayyid Umar
Bin
Sayyid Muhammad 
Bin
Sayyid Ahmad
Bin
Sayyid Al-Imam Syeikh Abu Bakar Basyaiban
Bin
Sayyid Muhammad Al-Asadullah
Bin
Sayyid Hasan Al-Thurabi
Bin
Sayyid Ali
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad Al-Faqihul Muqaddam
Bin
Sayyid Ali
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad As-Shohibul Mirbath
Bin
Sayyid Al-Imam Ali Khali' Al-Qasam
Bin
Sayyid Al-Imam Alwi Al-Tsani
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad
Bin
Sayyid Al-Imam Alwi Al-Awwal
Bin
Sayyid Al-Imam Ubaidillah
Bin
Sayyid Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
Bin
Sayyid Al-Imam Isa Ar-Rumi
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad An-Naqib
Bin
Sayyid Al-Imam Ali Al-Uraidhi
Bin
Sayyid Al-Imam Jakfar As-Shadiq
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad Al-Baqir
Bin
Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin As-Sajad
Bin
Sayyidina Al-Imam Husain As-Syahid As-Shibthi
Bin
Sayyidina Al-Imam Ali Al-Murtadho Bin Abu Thalib Kwh
Menikah Dengan
Sayyidatuna Hababana Fatimah Az-Zahra Ath-Thahirah
Bintu
Sayyiduna Habibuna Wa Maulana Nabiyyuna Muhammad SAW

Dari Jalur Ibunya ;

Syarif Sulaiman, Syarif Arif Abdurrahim, Syarif Abdul Karim
Bintu
Syarifah Syaikhoh Khadijah Al-Jawiyyah
Bintu
Sulthan Maulana Syarif Hasanuddin Al-Makasari
Bin
Sulthan Maulana Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )
Bin
Sulthan Maulana Syarif Abdullah Umdatuddin Adzmatul Khan
Bin
Sulthan Maulana Syarif Ali Nurul Alam Al-Adzmatul Khan
Bin
Sulthan Maulana Syeikh Jamaluddin Akbar Al-Khan Al-Husaini
Bin
Sulthan Maulana Syeikh Ahmad Syah Jalaluddin Al-Husaini
Bin
Sulthan Maulana Syeikh Abdullah Al-Adzmatul Khan Al-Husaini
Bin
Sulthan Al-Amir Maulana Syeikh Abdul Malik Al-Adzmatul Khan
Bin
Sayyid Al-Imam Alawi Ammil Faqihul Muqaddam
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad As-Shohibul Mirbath
Bin
Sayyid Al-Imam Ali Khali' Al-Qasam
Bin
Sayyid Al-Imam Alawi Al-Tsaniyyah
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad As-Shohibus Saumah
Bin
Sayyid Al-Imam Alawi Al-Awwaliyyah
Bin
Sayyid Al-Imam Ubaidillah Al-Mujahir
Bin
Sayyid Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
Bin
Sayyid Al-Imam Isa Ar-Rumi
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad An-Naqib
Bin
Sayyid Al-Imam Ali Al-Uraidhi
Bin
Sayyid Al-Imam Jakfar As-Shadiq
Bin
Sayyid Al-Imam Muhammad Al-Baqir
Bin
Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin As-Sajad
Bin
Sayyidina Al-Imam Husain As-Syahid As-Shibti
Bin
Sayyidina Al-Imam Ali Al-Murtadho Bin Abu Thalib Kwh
Menikah Dengan
Sayyidatuna Hababana Fathimah Az-Zahra At-Thahirah
Bintu
Sayyiduna Habibuna Wa Maulana Nabiyyuna Muhammad SAW

1 komentar:

  1. Semoga kita mendapatkan barokah dari Allah SWT Melalui Perantara Para Kekasih-Nya Amin Ya Rabbal Alamin

    BalasHapus