Kamis, 29 Agustus 2019

Sejarah Berdirinya TPQ - Madin Bairoh
Watu Urip-Pringgowirawan-Sumberbaru-Jember

Berbicara Tentang Berdirinya TPQ - Madin Bairoh, Tentunya Tidak Akan Lepas Dari Seorang Pemuda Asal Dari Probolinggo Yang Bernama "Al-Faqir Muhammad Dyan Al-Jawi", Yang Juga Didukung Oleh Seluruh Jajaran Pengurus Takmir Masjid Jami' Baitur Rohman Batu Urip, Dan Juga Dibantu Oleh Peranan Salah Satu Pengurus Yaitu Bpk Anang Suhartono. TPQ Bairoh Lahir Karena Adanya Permintaan Dan Dukungan Dari Salah Satu Pengurus Takmir Masjid Jami' Baitur Rohman Yakni Bapak Anang Suhartono, SH. & Juga Direstui Oleh Ketua Umum Takmir Masjid Yaitu Al-Mukarram KH. Abdullah Yusuf Bachtiar ( Pendiri & Pengasuh Ponpes Miftahul Ikhlas Batu Urip ).

Pada Awalnya Pemuda Itu Dimintai Oleh Salah Satu Pengurus Masjid Jami' Baitur Rohman, Untuk Mengajar Pada Kalangan Tingkat Orang Dewasa Yang Masih Belum Memahami Tentang Mengaji Al-Qur'an Di Masjid Jami' Baitur Rahman, Tapi Waktu Demi Waktu Hal Itu Belum Ada Kepastian Dari Pemuda Tersebut. Tak Lama Kemudian, Pada Waktu Itu Ada Rapat Pembentukan Imam Dan Bilal ( Mu'addzin ) Masjid Jami' Baitur Rahman, Pemuda Itu Diberikan Waktu Dan Kesenjangannya Untuk Menghadiri Rapat ( Musyawarah ) Pembentukan Imam, Bilal ( Muaddzin ), Yang Bertempat Di Kediaman Sekretaris Takmir Yaitu H. Noor Dhani Herlambang, Ditengah-Tengah Rapat Dalam Membahas Musyawarah Tersebut, Pemuda Itu Di Tunjuk Oleh Salah Satu Pengurus Untuk Dijadikan Salah Satu Muaddzin Shalat Maktubah Dan Juga ( Bilal ) Jum'at Tepatnya Hari Jum'at Legi Dan Imam Shalatnya Waktu Itu Ialah Al-Mukarram KH. Lutfi Saifur Ridzal Seorang Tokoh Agama Di Lingkungannya. Setelah Itu Pemuda Yang Bernama Al-Faqir Muhammad Dyan Al-Jawi, Itu Ditunjuk Lagi Untuk Membidangi Dalam Hal Pendidikan Tingkat Anak-Anak ( Taman Pendidikan Al-Qur'an ), Tetapi Waktu Itu Masih Belum Ada Satu Pun Anak-Anak ( Santri ) Yang Mau Mengaji Di Tempat Itu. Setelah Mendapatkan Mandat ( Amanah ) Dari Ketua Takmir Masjid Jami' Baitur Rohman, Kemudian Pemuda Itu Menyanggupinya. Jadinya Mulai Ada Amanah Tersebut, Pemuda Itu, Berniatan Karena Allah Mencari Ridho Allah, Untuk Berjuang, Mengabdi, Menebar Dan Mengamalkan Ilmu Walaupun Hanya Satu Kalimat. Ia Rela Berkorban Dengan Semaksimal Mungkin Untuk Mencari Para Anak-Anak ( Santri ) Untuk Mau Mengaji Dan Belajar Di Masjid Jami' Baitur Rahman, Yang Juga Dibantu Oleh Bpk Anang Suhartono, SH. Hari Demi Hari Ia Hanya Mendapatkan Santri Sebanyak 10 Orang Anak, Untuk Dibinannya. Kemudian Setelah Berjalan 1 Bulan, Santri Tersebut Ada Yang Keluar, Dan Juga Bertambah 10 Santri Jadinya Jumlah Santri Waktu Sebulah Itu Hanya 18 Anak Santri. Dengan Ketekunan Dan Kegigihan Pemuda Itu. Datanglah Salah Seorang Ustadz Yang Notabenya Imam Masjid Tersebut Untuk Berkenan Membantunya Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Di Masjid Jami' Baitur Rahman Yakni Al-Ustadz Muchlis Hidayatullah Dari Wedusan Alumnus Ponpes Hidayatul Muta'allimin Pondok Dalem Semboro.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar